joglo edisi minggat

joglo edisi minggat
joglo

Sunday, February 26, 2012

26 februari 2012

     satu lagi minggu pagi februari yang menyenangkan bersama para penghuni kapal dengan bapak sebagai nahkoda dan mama, mba, a iman, feti, dd jg lala sebagai para awak kapalnya.. hari ini kapal kami berlayar ke anyer dan mendarat disebuah pantai berkarang rindang dengan nyiur barisan kelapanya lengkap dengan saung2 peristirahatan sebagai dermaga kami. tidak ada hari seindah dan sesejuk ini hingga kamipun bebas bermain dan berlarian di hamparan pasir putih disekeliling kami. ombakpun cukup bersahabat bahkan kami tak perlu cukup was was jikalau ombak menerpa kami.waktu telah menunjukan pukul 11 siang itu namun matahari seakan tersenyum melihat kecerian kami dan berbaik hati untuk tidak begitu lebar menyibakan tirainya. ayam goreng dan selada bercampur dengan kenikmatan sambal penggugah selera menjadi santapan siang pilihan bagi kami. pantai memang selalu menjanjikan sebuah keeksotikan tersendiri bagiku tak heran jikalau aku lebih menyukai pantai ketimbang menguras isi kantongku dpusat perbelanjaan. hufh..
     tak cukup sampai disitu, kami tidak begitu berlama-lama dipantai karena perahau kami akan berlayar kembali. kini giliran pemandian air panas belerang yang menjadi persinggahan kami berikutnya. terletak tidak begitu jauh dari pantai yang kami singgahi td, sekitar 500 meter arah cibaru kami sengaja menyempatkan diri kesalah satu kerabat kenalan bapak karena memang tempat pemandian air panas belerang yang akan kami kunjungi berikutnya terletak tepat dibelakang rumah kerabat bapak tersebut. kami hanya perlu berjalan kaki sedikit melewati pematang sawah dan semak belukar hingga akhirnya dapat sampai kekolam tersebut. hamparan sawah hijau cukup menjadi penyejuk siang itu karena waktu memang sudah menunjukan pukul 1 namun lagi-lagi matahari memang sangat akrab bagi kami. melewati semak belukar sedikit menjadi sebuah tantanganbagi petualangan kami hari itu. Akhirnya setelah melewati rimbunnya semak belukar kami dapat menemukan kolam pemandian air panas belerang nan teduh dan terlindungi oleh sebuah pohon besar yang akarnya hampir memeluk sebagian kolam kecil tersebut. tidak begitu besar dan terawat memang tapi ini sudah sangat terbilang lumayan untuk ukuran sumber mata air panas yang sepertinya masih jarang diketahui orang ini. kolam tersebut berada di tanah milik pemerintah setempat namun sepertinya memang kolam tersebut hanya dijadikan sebagai tempat peristirahatan bagi para petani untuk melepas penat sehabis bertani dan tidak ada rencana untuk menjadikan kolam tersebut sebagai tempat wisata karena memang ukuran kolam tersebut terbilang sangat kecil untuk ukuran sebuah kolam pemandian air panas. menurut penuturan dari kerabat bapak, banyak juga beberapa orang telah mengetahui keberadaan kolam tersebut dan menyempatkan diri untuk sekedar merendam kaki dan tidak sedikit pula dari mereka yang memasukkan air mata air alami itu kedalam botol-botol untuk dibawa pulang. setelah puas berendam kamipun hendak berpamitan kepada penjamu untuk segera pulang. dalam perjalanan pulang kerumah kerabat bapak terjadi tragedi menggelikan ketika kami melewati pematang sawah, aku terjatuh dan menindih beberapa tanaman padi yang malang itu. bukannya langsung membantuku berdiri, keluargaku hanya terpingkal-pingkal menahan pipis dan masih sempat mengambil gambar kesakitanku. hufh..
Akhirnya waktu telah menunjukan pukul 13.45 dan kami memilih jalan via mancak sebagai jalur alternatif kami, siapa tau kami menemukan sekumpulan penjaja durian dan dapat sejenak mencicipi durian khas mancak yang terkenal itu. sayang, hujanpun turun dan mataharipun yang sedari tadi tersenyum kini terlihat begitu masam dibalik awan. sepertinya kami hanya tidak sedang beruntung karena tak satupun penjaja durian yang dapat kami temui disepanjang jalan dan akhirnya kami memutuskan untuk kembali pulang dan mendaratkan kapal pesiar kami di dermaga terindah yang kami sebut, rumah.


andin^^V
26 februari 2012